
Sejauh mana gaya komunikasi mempengaruhi caramu memimpin tim?
Kamu pernah merasa kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif dalam tim? Kamu merasa ada beberapa anggota tim yang mudah mendapatkan kecocokan, atau justru ada anggota tim yang sulit berkomunikasi bahkan dapat mengarah ke timbulnya konflik. Apabila kamu mengetahui bahwa ada perbedaan gaya komunikasi pada setiap anggota tim, maka sebagai seorang pemimpin, kemampuan beradaptasi dalam berkomunikasi sesuai kebutuhan tim akan dapat menghindari kesalahpahaman dan dapat meningkatkan efektivitas kinerja tim.
Peran sebagai seorang pemimpin adalah juga bagaimana ia mampu berkomunikasi dengan timnya. Terutama bagaimana ia mampu membawa tim ke arah tujuan dan dapat menterjemahkan tujuan besar ke langkah-langkah yang lebih spesifik.
Seseorang dapat mengalami konflik hanya karena adanya perbedaan dalam menyampaikan pesan atau menerima pendapat. Kesalahpahaman yang berkepanjangan dapat menimbulkan rasa curiga, berkurangnya kepercayaan , dan tim tidak dapat bekerja secara produktif. Kesalahpahaman ini juga dapat timbul karena ada perbedaan persepsi, satu pihak merasa sudah jelas dalam menyampaikan maksudnya sementara pihak lain merasa ia disudutkan dan tidak memiliki kesempatan untuk bersuara.
Gaya berkomunikasi seorang pemimpin tentunya diharapkan dapat efektif, pesannya dapat dipahami secara utuh oleh anggota timnya, dan anggota juga tim memiliki kesempatan yang sama untuk dipahami oleh atasannya. Secara singkat kita dapat membagi gaya komunikasi itu ke dalam empat tipe (Berdasarkan “Communication Styles: A Self-Assessment Exercise ; P Case : Teaching for the Cross-Cultural Mind; Washington DC, SIETAR, 1981)
Tipe pertama adalah Action Style, seseorang yang memiliki gaya berbicara aksi cenderung mendahulukan apa tujuan atau langkah- langkah apa yang dapat segera dilakukan. Saat berbicara akan langsung pada intinya, mungkin akan terlihat tidak ada basa-basi dan ingin cepat ke inti pembicaraannya.
Tipe kedua adalah Process Style, seseorang yang memiliki gaya berbicara proses maka saat menyampaikan sesuatu akan sesuai kronologis , atau ada urutan dan tahapan. Biasanya lebih menyukai data atau fakta yang mendetil sehingga saat berbicara tidak terlalu cepat.
Tipe ketiga adalah People Style, seseorang yang memiliki gaya berbicara orang ini akan lebih mencoba membangun hubungan dulu dengan orang di hadapannya sebelum ia menyampaikan isi pesannya. Hubungan yang dibangun tersebut dapat membantu dalam penyampaian pesan menjadi lebih dipahami.
Tipe keempat adalah Idea Style, seseorang yang memiliki gaya berbicara ide maka saat berbicara akan mengeluarkan topik-topik tambahan diluar dar yang sedang dibicarakan. Sebuah pokok pembicaraan dapat berkembang lebih luas saat seseorang dengan gaya ide ini berbicara.
Dari keempat gaya tersebut, tidak dapat dikatakan bahwa yang satu lebih baik dari yang lain. Masing- masing gaya memiliki keunikan dan tantangannya sendiri.
Bagi seorang pemimpin , akan baik bila ia menyadari apa yang menjadi gaya komunikasinya sendiri dan mengerti cara menyesuaikan gaya berbicaranya dengan anggota timnya yang memiliki gaya berbicara berbeda-beda.
Bila kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana kamu dapat mengaplikasikan tehnik komunikasi yang sesuai dengan kondisi tim, kamu dapat menghubungi kami disini.
Kami memiliki variasi program yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu.
